Yuk Kunjungi Tiga Objek Wisata Untuk Mengenang Tsunami Aceh

Travelling Aceh Tsunami

Aceh bangkit dari keterpurukan setelah musibah Tsunami dan gempa yang melanda di tahun 2004. Berbagai tangan di penjuru dunia ikut mengulurkan tangan untuk menyumbang dan menjadi relawan saat ‘gempa monster’ pada saat itu. Kini kota Serambi Mekah itupun sudah mulai bangkit, mulai membangun dan memperbaiki fasilitas kota yang rusah. Namun mereka tidak melupakan pengalaman yang mengerikan sekaligus berharga itu, terbukti beberapa objek wisata untuk mengenang tragedi musibah gempa dan tsunami di Aceh pun dibangun.

Penasaran apa saja objek wisata di Aceh yang dapat membawa lamunan kita pada 13 tahun silam saat peristiwa gempa dan tsunami Aceh terjadi?

Travelling Aceh Tsunami

1. Museum Tsunami Aceh
Ditangan piawainya Ridwan Kamil yang kini menjabat sebagai Wali Kota Bandung, beliau berhasil membuat desain tempat yang membuat para pengunjung merasakan bagaimana warga Aceh harus bertahan saat terjadi gempa dan tsunami. Jika dilihat dari atas, bangunan museum seluas 2500 m2 ini mirip dengan gelombang laut sedangkan bagian dalamnya menyerupai sebuah kapal. Museum Tsunami Aceh terdiri dari empat lantai dan beberapa ruangan yang membuat kita berdecak kagum.

Ruang renungan adalah ruangan yang akan pertama dilalui. Kita akan masuk melalui sebuah lorong remang dan sempit, suara adzan dan gemericik air akan menemani kita melewati lorong yang memiliki panjang 30 meter. Di kiri dan kanan lorong tersebut terdapat efek air yang mengalir diibaratkan gemuruh tsunami. Bagi kamu pemeluk agama islam, saat melewati lorong tersebut mungkin akan terus mengucapkan kalimat takbir. Maha besar Allah, hanya dalam waktu 10 detik gempa dan tsunami Aceh 2014 meluluhlantakan kota Aceh dan menyimpan cerita keajaiban bagi mereka yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut. Seperti yang ditunjukan dari dokumentasi di ‘Memorial Hill’ setelah keluar dari lorong (ruang renungan). Di Memorial Hill, kamu dapat mendapatkan informasi seputar gempa dan tsunami Aceh sekaligus dokumentasi yang menunjukan bagaimana panik dan takutnya warga saat peristiwa gempa dan tsunami Aceh terjadi.

Setelah dari ‘Memorial Hill’, kamu akan memasuki ruangan ‘The Light Of God’ dan lorong cerobong. Sebuah ruangan yang agak gelap dan berbentuk seperti cerobong. Makna ruangan ini adalah mengingatkan kita dengan warga yang harus berjuang menyelematkan diri dari tsunami setinggi pohon kelapa. Di dinding-dindingnya terdapat nama-nama korban tsunami yang meninggal. Pada puncak ruangan terdapat kaligrafi bertuliskan Allah yang bercahaya. Keluar dari ruangan The Light Of God, kamu akan dituntun memasuki ruangan jembatan harapan. Di sini kamu bisa melihat negara mana yang menolong Aceh saat terjadi musibah tsunami dan gempa. Masih berada di ruangan jembatan harapan, kamu dapat melihat film tsunami yang berdurasi 15 menit.

Naik ke lantai tiga, kamu dapat mempelajari mengapa gempa dan tsunami bisa terjadi. Fasilitas lainnya pun dapat kamu temukan di sini, seperti: Mushola, ruang geologi dan souvenir. Sedangkan di lantai ke empat yakni bukit pengungsian tidak dibuka untuk umum karena ruangan ini digunakan sebagai tempat penyelematan jika musibah gempa dan tsunami terjadi lagi.

Tertarik untuk belajar informasi mengenai gempa dan tsunami sekaligus mengenang musibah tsunami dan gempa? Kamu dapat berkunjung setiap hari kecuali Jumat. Cek tiket pesawat dari sekarang menuju Banda Aceh dan pergilah ke Jalan Iskandar Muda, seberang Blang Padang.

2. Monumen Aceh ‘Thanks To World’
Tak jauh berada dari Museum Tsunami Aceh, kamu dapat melihat sebuah monumen berwarna putih. Pada monumen tersebut terdapat plakat yang berbentuk kapal hampir tenggelam sebagai lambang ucapan terima kasih dari warga-warga Aceh kepada 53 negara-dan relawan dari berbagai penjuru dunia yang telah membantu. Pada plakat tersebut tertulis nama negara, bendera negara, dan tulisan terimakasih dan damai yang diterjemahkan ke berbagai bahasa. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan informasi terkait bencana tsunami dan gempa di Monumen Aceh ‘Thanks To World’. Dulu lapangan Blang Padang hanya digunakan untuk upacara yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat. Kini lapangan ini dijadikan tempat umum bahkan kamu dapat berolahraga seperti: jogging, bermain basket, sepak bola atau melakukan fitness.

3. Kapal Apung Lampulo
Tangan Tuhan selalu punya cara untuk menyelamatkan umatnya. Contohnya sebuah kapal dari kayu ‘Apung Lampulo’ dan memiliki berat 20 ton dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter tersangkut di atas rumah warga dan berhasil menyelamatkan 59 jiwa. Kapal. Untuk mengunjungi kapal Ampung Lampulo tidaklah susah karena berdekatan dengan Puskesmas Lampulo belakang SD 65 Coca Coca Banda Aceh.

Jadi, tunggu apalagi visit Aceh untuk melihat objek wisata mengenang misibah tsunami dan gempa. Selain itu, dengan mengunjungi objek-objek tersebut membuat kita lebih mawas diri dan selalu mengingat sang pencipta. Cari tanggal yang tepat bersama teman-teman dan dapatkan harga tiket murah ke Aceh melalui Reservasi.com.

Leave a Reply