Cek Kerusakan Chip e-KTP Anda, Masih Berfungsi Atau Tidak

Cara Cek Kerusakan eKTP – Sosialisasi mengenai spesifikasi eKTP memang sangat kurang di Indonesia jadi kita tidak tahu kualitas dan kondisi eKTP. Lantas bagaimana cara cek kerusakan Ektp Kita, satu-satunya cara saat ini ialah dengan mencoba menggunakannya di card reader khusus eKTP karena tidak ada ciri-ciri eKTP rusak yang bisa dilihat kasat mata jika kerusakan ada di chipnya.

E Ktp Fotocopy
E Ktp Fotocopy

Setelah adanya surat edaran mendagri larangan e-KTP difotokopi rupanya membuat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sibuk sekali. Banyak pejabat, anggota DPR, bahkan Gubernur DKI, Joko Widodo sendiri mengaku bahwa e-KTP-nya sudah difotokopi beberapa kali.

Kemendagri sendiri sebenarnya tidak melarang bahwa e-KTP tidak boleh difotokopi sama sekali. E-KTP boleh saja difotokopi asal sekali saja, sehingga untuk kebutuhan salinan identitas selanjutnya, yang diperbanyak adalah hasil fotokopian pertama tersebut.

Jika ternyata e-KTP sudah sering difotokopi, Kemendagri mempersilahkan masyarakat untuk melakukan pengecekan e-KTP mereka masing-masing apakah masih berfungsi atau tidak. Caranya adalah dengan menggunakan card reader e-KTP yang sudah disiapkan oleh lembaga-lembaga layanan publik yang direkomendasikan oleh kemendagri.

Staf Ahli Mendagri, Raydonnyzar Moenek menjelaskan bahwa hal itu penting dilakukan di manapun masyarakat mendapati card reader. Sampai saat ini, pihak kemendagri belum menerima adanya e-KTP yang rusak. Bahkan pihak Kemendagri telah mendapat laporan bahwa ada e-KTP yang telah difotokopi lima kali ternyata tidak rusak. Namun demikian hal itu bukan menjadi pembenaran bahwa e-KTP aman difotokopi berkali-kali. Hal itu harus dicegah agar kerusakan e-KTP tidak terjadi.

Ketika dihubungi berkaitan dengan kondisi fisik chip e-KTP, Dirjen Administarasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Irman menjelaskan bahwa chip dalam e-KTP kualitasnya cukup baik. Hanya saja, jenisnya berbeda dengan yang sering digunakan dalam kartu kredit. Lebih lanjut, edaran untuk larangan memfotokopi e-KTP bertujuan untuk mengurangi kebiasaan masyarakat melalui lembaga-lembaga publik yang ada.

2 thoughts on “Cek Kerusakan Chip e-KTP Anda, Masih Berfungsi Atau Tidak

  1. cuma mau menambah informasi saja ya.CMIIW ya.

    e-ktp memakai RFID. sebenarnya RFID ini sudah banyak sekali perusahaan pakai sebagai kartu absensi (yg sebenarnya adalah kartu presence – hadir).

    RFID ada beberapa macam. awalnya RFID dibuat pasif. artinya tidak butuh power supply. disitulah uniknya. kartu yg punya ID unik (tidak ada yg sama – idealnya) tapi tanpa power supply seperti battery yang bisa merepotkan untuk perawatannya.

    jangan sama kan dengan ID yg juga menggunakan RF (radio frequency) yang digunakan di supermarket beberapa tahun lalu. ID itu tidak unik karena memenag tanpa ID. cuma menyerap sinyal radio pada freq tertentu. kalau di luar negri seperti wallmart sudah mulai menerapkan RFID di supermarketnya. disini mungkin butuh beberapa tahun lagi.

    RFID yg di e-ktp dan absensi umumnya adalah type pasif karena cardnya juga bisa lebih murah. kalau beli dalam jumlah kecil, di glodok jakarta bisa didapat dengan harga sekitar 10 sampai 15 ribu dan bentuknya ada yg mirip card atau KTP ada juga seperti coin atau gantungan kunci. type ini biasanya pakai freq 125kHz dan data uniknya cuma bisa dibaca.

    Yang bisa ditulis ada juga seperti Flash card BCA (kemungkinan besar karena saya sendiri tidak punya). yang ditulis didalamnya bisa data pribadi kita dan untuk pengamanan untuk validasi pengambilan uang dan mungkin juga data jumlah uangnya. tentunya ini di enkripsi agar tidak bisa diambil oleh yg bukan yang berhak.

    type diatas hanya bisa membaca 1 card pada satu waktu. tidak bisa baca card yg ditumpuk dan jaraknya maksimal sekitar 2 sampai 5 cm. readernya ada yg cuma 125 rb dalam kondisi polos tanpa display. yang polos ini hanya mengeluarkan data bila didekatkan rfid tag (card nya). selanjutnya data tersebut perlu diolah sedikit oleh unit micro controller atau PC agar bisa dibaca. ada juga reader yg sudah lengkap bahkan bisa menyimpan data serta membandingkan dengan data internalnya dan memutuskan membuka pintu atau tidak. ini yg dipakai untuk acces control di pintu kantor misalnya.

    cara kerjanya cukup sederhana. kalau ID di supermarket hanya menyerap energi electromagnetic yang dipancarkan reader dan reader merasakan ada yg menyerap akan mengetahui ada ID dalam jangkauan baca nya dan menyalakan alarm.
    di RFID sedikit lebih rumit. Readernya memancarkan sinyal pendahuluan berupa pulsa pulsa untuk synchronisasi (atau dalam bahasa sederhananya, aba aba). setelah itu kirim pulsa pulsa untuk baca data di dalam RFID. sewaktu pulsa pulsa ini dikirim reader, RFID card akan memberi respon dnegan meredam atau tidak meredam sinyal RF tersebut. proses peredaman itu tidak butuh banyak listrik. cukup listrik sedikit untuk mengaktifkan sejenis FET field Effect Transistor. jadi cardnya tidak butuh battery permanen. energi untuk itu diambil dari energi sinyal itu sendiri. analoginya bisa kira kira seperti ini. saya tanya ke anda dengan pertanyaan ya atau tidak sebanyak 10 kali. anda menjawab dengan jawaban unik (tidak sama dibanding teman anda). maka dari 10 pertanyaan, saya bisa dapatkan 2 pangkat 10 jawaban unik atau 1024 ID unik.

    selanjutnya ada juga yg bisa jarak menengah dan jarak jauh. yg ini butuh battery di rfid nya dan pemakainya bisa jadi untuk identifikasi truck atau benda besar bergerak lainnya. card dan readernya jauh lebih mahal. bisa jutaan atau puluahn juta rupiah.

    mudah mudahan bermanfaat.

    hardy

Leave a Reply