rumah murah

DP Rumah Murah Jadi Harapan Masyarakat

Dengan harga rumah yang terus melambung tinggi, masyarakat pun akhirnya banyak yang lebih memilih mengontrak rumah atau sewa apartemen untuk tempat tinggal. Maka dari itu, revisi regulasi pembayaran uang muka atau down payment (DP) kredit pemilikan rumah atau KPR menjadi kebijakan yang ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat.

rumah murah

DP ringan tersebut ditunggu karena besaran kenaikan upah rata-rata per tahun tidak sebanding dengan kenaikan harga properti seperti apartemen, tanah, dan juga rumah. Dari data Upah Minimum Provisi (UMP) nasional diketahui bahwa upah rata-rata pada periode 2012-2014 naik hanya sekitar 15 persen. Kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2013 yang angkanya mencapai 18 persen. Sementara kenaikan UMP di tahun 2012 dan 2014 hanya sebesar 10 persen dan 16 persen. Hal ini tidak sebanding dengan kenaikan harga properti yang pertumbuhan rata-rata per tahunnya bisa mencapai angka 25 hingga 30 persen.

Keadaan tersebut diperparah dengan kebijakan LTV di tahun 2013 yang diperketat. Di tahun 2013 lalu, penerapan LTV yang ketat mengharuskan calon pembeli harus menyiapkan dana minimal sebesar 30 persen untuk DP KPR. Hal tersebut memberatkan banyak masyarakat dan menurunkan gairah industri properti.

Hal ini mengharuskan masyarakat untuk dapat menabung lebih agar bisa membayar DP rumah sebesar 30 persen. Namun, ketika dana telah terkumpul, harga rumah sudah naik karena harga rumah tidak stagnan dan kenaikannya tidak sebanding dengan kenaikan penghasilan.

Maka dari itu, kebijakan DP rumah murah yang akan diterapkan seharusnya dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan membeli rumah. Tingginya harga DP rumah tentunya menjadi hambatan utama yang dihadapi banyak calon pembeli.. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat sebenarnya mampu untuk membayar cicilan rumah. Hanya saja, mereka tidak memiliki dana untuk dapat membayar DP rumah yang begitu tinggi. Dengan adanya kebijakan untuk menurunkan DP rumah tersebut, nantinya diharapkan industri properti akan kembali bergairah setelah sempat lesu dalam beberapa tahun ke belakang sehingga menyebabkan baya sektor industri lain ikut menurun.


Posted

in

,

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *