Kiprah para pengusaha sukses di dunia yang bisa berjaya di bidang usahanya masing-masing seringkali membuat Anda terkagum-kagum. Bagaimana mereka melakukannya?
Kemampuan mereka bukanlah sekadar anugerah yang datang begitu saja, namun diiringin dengan segudang pembelajaran dan kegigihan dalam berusaha. Rahasia para pebisnis kelas atas seperti Bill Gates, dan pebisnis asal Indonesia, Sukanto Tanoto tentu sayang jika dilewatkan.
Bill Gates
Nama besar Gates sudah mendunia. Sebagai pemilik bisnis software Microsoft, nama Gates melejit sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes per September 2016. Kini, software yang dibuatnya dipakai oleh siapa saja di berbagai penjuru dunia.
Kisah hidup Gates bisa menjadi inspirasi pengusaha Indonesia. Keberhasilannya dapat dicapai karena ia mau untuk terus-menerus belajar. Pada usia 13 tahun, Gates sudah sangat menggemari coding dan segala sesuatu tentang programming. Namun, ia hanya mendapat kesempatan yang minim untuk berlatih dengan menggunakan komputer secara langsung. Hal itu hadir karena batasan yang diberikan oleh sekolahnya.
Suatu ketika, ada seorang siswa baru yang masuk di sekolah Gates. Ayahnya bekerja di Computer Centre Corporation (CCC) yang tengah mengalami masalah keuangan berat karena hacker. Gates dan rekan-rekannya diberi kesempatan untuk memperbaiki problem di CCC dengan imbalan boleh menggunakan komputer sepuasnya.
Gates tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia memanfaatkannya untuk mempelajari komputer semakin mendalam. Hal itu akhirnya berguna untuk mengasah kemampuannya dalam merancang Microsoft.
Pengalaman Gates menunjukkan bahwa kemauan untuk selalu belajar dengan keras merupakan hal vital yang wajib dimiliki oleh setiap pebisnis agar bisa meraih sukses. Hal itu dikuatkan oleh kisah pengusaha sukses Indonesia, Sukanto Tanoto, yang memiliki pengalaman senada.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto dikenal sangat haus pembelajaran. Ia akan selalu berusaha mempelajari apa pun dan di mana pun. Meski sempat putus sekolah pada usia muda ia tetap memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia selalu berusaha belajar secara otodidak. Salah satu contohnya adalah belajar bahasa Inggris hanya dengan modal kamus bekas yang dimilikinya.
Salah satu kebiasaan yang selalu dilakukan oleh Sukanto Tanoto adalah tidak pernah malu untuk bertanya. Saat beliau memulai sesuatu dan ada hal yang dirasa kurang jelas, maka beliau akan bertanya kepada orang lain yang lebih tahu atau telah menjadi ahli. Hal ini dilakukan dalam banyak hal, termasuk saat memulai usahanya. Selain itu, Sukanto Tanoto juga selalu berusaha belajar dengan cara praktik langsung. Berbagai hal ini membuatnya memperoleh pengalaman dan pelajaran bisnis yang penting. Tak heran, bisnis Sukanto Tanoto juga bervariasi.
Kini, kerja kerasnya sudah berbuah manis. Perusahaan Sukanto Tanoto merupakan nama besar di Indonesia. Ia mampu membesarkan Royal Golden Eagle menjadi salah satu grup usaha berskala global dengan cakupan bisnis internasional.
Tinggalkan Balasan