Mungkin anda beberapa kali menemui anak yang jarang BAB namun mengabaikannya karena dianggap sudah biasa. Namun susah BAB pada anak tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena bisa membuat tidak nyaman pada anak. Susah BAB (buang Air Besar) terjadi karena banyak factor semisal pola makan dan kebiasaaan anak, sampai dengan umur anak.
Memang pada anak terutama saat awal kelahiran gangguan system pencernaan kerap kali sukar untuk dikenali, jadi mengetahui gejala sembelit pada anak adalah wajib hukumnya oleh orang tua agar bisa memberikan penanganan yang tepat dan cepat untuk anak.
American Academy of Pediatrics menyatakan setiap anak dengan tinja yang besar, keras, kering, dan disertai dengan gerakan usus yang menyakitkan, susah, atau darah di saat buang air besar mungkin mengalami sembelit atau konstipasi.
Berikut ini gejala sembelit pada anak,
- Anak melakukan BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
- Feses yang dikeluarkan si kecil sangat keras, kering dan besarnya tidak seperti biasa.
- Anak harus mengejan dengan keras saat BAB, karena kotorannya sulit untuk dikeluarkan.
- Beberapa anak biasanya diikuti dengan sakit perut dan menjadi lebih rewel.
Ada beberapa hal yang bisanya menjadi penyebab anak susah buang air besar, seperti anak yang kurang mengkonsumsi panganan yang berserat tinggi. Selain itu jika anak sering Menahan BAB juga bisa menambah kemungkinan anak susah BAB.
Anak biasanya menahan BAB karena beberapa hal, seperti sedang keasyikan bermain, trauma karena nyeri saat BAB, takut berada di toilet karena pernah terjatuh, dan lainnya.
Kebiasaan menahan BAB mengakibatkan gangguan motilitas dan peningkatan penyerapan air dari tinja di dalam usus sehingga tinja menjadi keras dan akhirnya sulit dikeluarkan. Selain muncul sembelit, bisa saja anak trauma karena sakit saat BAB. Bila tak segera ditangani, anak akan semakin trauma dan semakin menahan BAB-nya.
Factor lain yang biasanya membuat anak susah bab adalah akibat Obat-obatan. Banyak obat yang dapat mengakibatkan sembelit, bisa obat yang mudah ditemukan di warung seperti obat flu-batuk hingga obat keras untuk mengatasi kelainan yang mengenai sistem saraf dan otot (neuromuskular). Biasanya, bila obat dapat membuat BAB tidak lancar, peringatannya tertera di kemasannya.
Selain itu bisa juga akibat Penyakit, Beberapa penyakit diduga bisa memunculkan sembelit. Seperti, anak mengalami kekurangan cairan dan kurang berat badan (BB) kronis yang bukan diakibatkan diare, anak kelebihan zat kapur dalam tubuh yang tak diketahui penyebabnya, atau kelainan yang disertai pengeluaran air seni yang terus-menerus dan berlebihan.
Untuk mengatasi susahnya BAB, terkadang orangtua harus mengetahui makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan makanan yang sebaiknya dihindari, yaitu:
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat anak susah BAB, antara lain:
- Mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung serat, baik dalam bentuk potongan atau dibuat jus, seperti apel, pir, brokoli atau bayam.
- Mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang polong, buncis atau lobak.
- Mengonsumsi tomat dan jagung.
- Mengonsumsi roti dari gandum atau terigu.
- Mengonsumsi sereal atau cracker, terutama yang mengandung sayuran.
Sedangkan makanan yang sebaiknya dihindari, antara lain:
- Menghindari susu sapi, karenanya banyak anak yang mengalami susah BAB saat berpindah dari ASI ke susu sapi.
- Menghindari makanan atau minuman yang berbahan dasar susu, seperti yoghurt, keju atau es krim.
- Menghindari konsumsi buah pisang.
- Menghindari konsumsi wortel.
- Menghndari makanan yang mengandung lemak dan kadar gula tinggi.
Semoga informasi bermanfaat buat pembaca semua.
Tinggalkan Balasan